×

Iklan


Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Sumbar Punya 561 Desa Wisata

25 April 2024 | 17:36:43 WIB Last Updated 2024-04-25T17:36:43+00:00
    Share
iklan
Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Sumbar Punya 561 Desa Wisata

Padang, Khazanah – Setahap demi setahap, pelaksanaan program bidang kepariwisataan membuahkan hasil yang menggembirakan. Hal ini ditandai dengan kunjungan wisatawan setiap tahunnya terus meningkat.

Tahun 2023, Pempov Sumbar targetkan 8,2 juta kunjungan, realisasinya mencapai 11,2 juta kunjungan. Oleh karena itu, kunjungan tahun 2024 ini ditargetkan 13,5 juta orang, dengan harapan realisasinya kembali melebihi target

“Salah satu pendongkrak kunjungan wisatawan tersebut, adalah pilihan destinasi wisata yang semakin beragam. Termasuk di antaranya semakin banyak pilihan desa wisata yang bisa dikunjungi di Sumbar,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Kamis (25/04/2024).

    Saat Lebaran saja, lanjut Mahyeldi, berdasarkan laporan sementara Dinas Pariwisata Sumbar, kunjungan wisatawan selama libur Lebaran tahun ini meningkat hingga 100 persen. Banyaknya destinasi wisata baru di Sumbar, termasuk destinasi desa wisata menjadi slah satu penarik minat wisatawan

    “Kita akan terus berikan perhatian dan pembinaan secara berkelanjutan bagi destinasi baru ini," katanya.

    Pemerhati sekaligus Akademisi Pariwisata dari Prodi Pariwisata Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Muhammad Fadhli, menilai positif kepedulian Pemprov Sumbar terhadap pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Menurutnya, kepedulian dan upaya yang dilakukan sejauh ini perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan, terkhusus dalam pengembangan desa wisata.

    "Indikatornya dapat kita lihat dari banyaknya program pembinaan yang telah dilakukan. Kita bisa lihat datanya di Jaringan Desa Wisata (Jadesta), jumlah desa wisata di Sumbar terus meningkat dari tahun ke tahun," ujar Muhammad Fadhli yang juga dikenal dengan sapaan Ajo Wayoik tersebut.

    Disimak dari sebaran desa wisata di situs jadesta.kemenparekraf.go.id terbaru, saat ini Sumbar memiliki 561 desa wisata, dan masuk dalam jajaran tiga besar provinsi dengan jumlah desa wisata terbanyak di Indonesia bersama Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah berkat pembinaan yang dilakukan.

    Pembinaan yang dilakukan Pemprov Sumbar, sambungnya, baik melalui pelatihan, pendampingan, awarding, dorongan keikutsertaan pada iven nasional, dan berbagai bentuk perhatian lainnya, sejauh ini telah membuat desa wisata di Sumbar menjadi salah satu motor kuat dalam perkembangan pariwisata di Sumbar.

    “Pariwisata berbasis masyarakat atau community based tourism pada prinsipnya adalah pola pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat, sehingga hasil dari pariwisata itu langsung kembali pada masyarakat. Tentu ini adalah pola strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya,” kata Fadhli yang juga menjabat Ketua Tim Satuan Tenaga Konselor Kepariwisataan Sumbar.

    Pemprov Sumbar juga sudah menelurkan berbagai kebijakan dan perhatian terhadap desa wisata, yang mejadi salah satu kunci bagi pertumbuhan pariwisata di Sumbar saat ini. Hal itu terbukti pula dengan sering kalinya desa wisata di Sumbar mendapat sorotan hingga ke tingkat nasional.

    "Sumbar sudah membuktikan bahwa di tingkat nasional, desa-desa wisata yang ada dapat bersaing dengan desa wisata daerah lain. Terbukti juga, kunjungan ke desa-desa wisata unggulan seperti Kubu Gadang, Sumpu, Saribu Gonjong, Nyarai dan lain sebagainya, itu sangat berefek pada upaya memberdayakan masyarakat. Homestay laku, dan souvenir laku, kuliner laku. Apalagi, paket-paket wisata yang dikreasikan dengan sangat jenius oleh para pelaku di desa wisata itu sangat menarik,” sebutnya lagi. (devi)