×

Iklan


Ada Pupuk Berbasis Batubara untuk Pertanian, Sumbar Siap Jadi Lokasi Pelatihan

25 April 2024 | 08:27:57 WIB Last Updated 2024-04-25T08:27:57+00:00
    Share
iklan
Ada Pupuk Berbasis Batubara untuk Pertanian, Sumbar Siap Jadi Lokasi Pelatihan

Padang – Untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk serta menjaga kualitas tanah, Saputra Academy menggelar program pelatihan pembuatan pupuk berbasis batubara pertama di dunia di Sumbar, Selasa (23/04/2024).

“Alhamdulillah, Sumbar dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan pelatihan pembuatan pupuk berbasis batubara ini oleh Saputra Academy,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, saat membuka secara resmi program pelatihan tersebut di Hotel Pangeran Beach, Padang.

Program pelatihan ini, tentu saja menjadi kabar baik, terutama bagi para petani yang kerap menghadapi masalah kelangkaan pupuk. Program ini juga sejalan dengan konsentrasi Pemprov Sumbar di sektor pertanian yang tercermin dari alokasi APBD Sumbar untuk pertanian mencapai angka 10 persen.

    “Sumbar juga menyatakan kesiapan sebagai tempat pelaksanaan pelatihan serupa untuk masa-masa yang akan datang,” ujar gubernur.

    Apalagi pelatihan yang akan berlangsung selama tiga bulan ini, diikuti juga oleh peserta dari negara Nigeria. Sehingga, program ini pastinya mendatangkan devisa bagi negara. Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Saputra Academy selaku penyelenggara dan produsesn pupuk berbasis batubara ini.

    Sementara Duta Besar (Dubes) RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap mengatakan, Nigeria adalah negara dengan lahan pertanian yang cukup luas. Secara umum, diperkirakan kebutuhan pupuk di Nigeria mencapai 1,8 juta ton per tahun untuk 3 juta hektare total luas lahan pertanian.

    "Selama ini Nigeria bergantung pada pupuk kimia (NPK) dan urea. Hal itu menyebabkan penurunan kualitas nutrisi tanah di sana. Sementara penggunaan pupuk batubara tidak mengurangi kandungan nutrisi tanah. Oleh karena itu, Nigeria berminat mengikuti pelatihan ini," kata Usra.

    Salah satu keunggulan produk pupuk batubara yang diproduksi oleh Saputra, sambungnya, adalah kemampuan mengembalikan 26 nutrisi ke dalam tanah. Sehingga, produk pertanian yang dihasilkan memiliki kualitas baik dengan waktu panen yang relatif lebih cepat.

    "Seperti kita tahu, Nigeria itu daerah critical mineral, kaya sumber daya alam, termasuk batubara. Namun karena keterbatasan teknologi, makanya mereka datang ke Indonesia untuk belajar cara pengolahan pupuk berbasis batubara," ucapnya lagi.

    Sebelumnya, utusan Zimbabwe sudah pernah ke Indonesia untuk membeli teknologi mesin pupuk batubara dan mengikuti pelatihan tersebut. Nantinya, beberapa negara di Benua Afrika lainnya juga akan menyusul Nigeria untuk belajar pembuatan pupuk berbasis batubara tersebut.

    “Kami sudah mempromosikan keunggulan pupuk batubara ini ke 14 negara di Afrika," terangnya.

    Sementara itu, Raden Umar Hasan Saputra, dari The Investor of Coal Fertilizer (Investor Pupuk Batubara) menyebutkan, pelatihan ini bertujuan untuk melakukan transfer teknologi.

    "Kita menjual pupuk batubara ini hanya sementara. Sebab kita ingin secepatnya kondisi tanah di dunia ini segera membaik. Salah satunya dengan menggunakan pupuk dari batubara. Tentunya dengan membangun pabrik pupuk batubara di setiap negara, dibutuhkan teknologi, oleh karena itu butuh pelatihan dalam pembuatan pabrik tersebut,” katanya.

    Selanjutnya, Saputra menjelaskan perbedaan pupuk futura dengan pupuk biasa antara lain, memiliki kandungan unsur hara sangat lengkap, termasuk asam humat 20,33 persen, sehingga hasil panen sangat lengkap nutrisinya.

    Kemudian, pupuk futura memiliki asam humat yang sangat tinggi untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah, meningkatkan efisiensi dan efektivitas serapan pupuk, sehingga meningkatkan produksi.

    “Selain itu, pupuk futura dapat menyempurnakan kualitas hasil panen dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta menghemat biaya pemupukan karena harga lebih terjangkau, dan sangat cocok untuk semua jenis tanaman. Bahkan hasil panen lebih baik untuk kesehatan,” ucapnya lagi. (devi)