×

Iklan

KARENA JEMBATAN TERANCAM AMBRUK
Mau ke Bandara Minangkabau? Kini Harus Lewat Pasar Usang, Meskipun Macet

09 Maret 2024 | 11:42:16 WIB Last Updated 2024-03-09T11:42:16+00:00
    Share
iklan
Mau ke Bandara Minangkabau? Kini Harus Lewat Pasar Usang, Meskipun Macet
Kondisi di Lubuk Alung, Jumat (8/3/24) siang sampai menjelang Magrib, banjir membuat badan jalan terendam dan memperlambat pergerakan kendaraan yang melintas di jalan negara itu dan berdampak pada kemacetan di Simpang Pasar Usang yang dipakai untuk mengakses Bandara Minangkabau

Padang, Khazanah – Kendaraan mengular sampai ke Lubuk Alung karena macet akibat akses jalan menuju Bandara Minangkabau via flyover Simpang Duku ditutup menyusul rusaknya tiang jembatan ke Bandara itu. Aparat kepolisian bersama Dinas Perhubungan dan PUPR megalihkan akses ke Bandara itu melalui jalan arteri di Pasar Usang.

Wartawan Khazanah yang melewati ruas Padang Panjang – Padang pada pukul 01.00 Wib dinihari Sabtu (9/3) harus ikut antri panjang. Waktu tempuh dari Padang Panjang menuju Padang menjadi 4 jam.

    “Sebenarnya sudah larut malam begini tidak ada lagi orang ke Bandara, tapi kendaraan dari Pasaman Parat, Pariaman menuju Padang atau sebaliknya yang biasa melewati jalan Bandara masuk ke jalur ini juga,” kata pemuda yang berdiri di simpang Pasar Usang itu.

    Akibatnya, jalur itu jadi macet panjang. Apalagi ada bottleneck di pelintasan kereta api Kasang yang selama ini sudah mengundang macet juga.

    Tapi penutupan akse ke Bandara via Simpang Duku tidak bisa tidak dilakukan mengingat sudah mengkhawatirkan kondisi fisik jembatannya. “Harus ditutup, agar bisa dihindari korban,” kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir setelah memutuskan bahwa akses jembatan kembar menuju BIM  ditutup untuk sementara waktu.

    Kondisi jembatan, katanya, tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda empat dan bertonase berat. Untuk sepeda motor masih diizinkan.

    Akses ke  Bandara Internasional Minangkabau (BIM) melalui felyover Simpang Duku terpaksa ditutup, menyusul penyangga jembatan kembar dari dan menuju BIM (beberapa meter dari flyover), tergerus air. Hujan mengguyur Kota Padang dan sekitarnya dengan intensitas yang tinggi seakan tiada henti sejak Kamis (08/03/2024) pukul 14.00 WIB sampai Jumat (09/04/2024) siang.

    Selain itu, saat bersamaan, air laut juga mengalami pasang naik yang berdampak terhadap elevasi muka aliran air sungai. Kondisi ini tak urung menyebabkan debit air sungai yang melewati ruas Jalan BIM - Simpang Duku  juga meningkat. Ketinggian muka air sungai yang hampir melimpah serta debit air yang cukup besar, menyebabkan gerusan pada sisi-sisi oprit jembatan.

    Hasil monitoring tim Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat pada Jumat (08/03/2024) pukul 08:30 WIB menyebutkan, air sungai telah mengikis oprit jembatan kembar yaitu Jembatan Duku A dan Jembatan Duku B. Untuk keselamatan masyarakat yang melewati jembatan ini, maka akses jalan ditutup untuk sementara.

    “Kedua Jembatan Duku menuju BIM itu untuk sementara ditutup guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani dalam Laporan Bencana Alam yang disampaikan dalam grup Forum PRB Sumbar, Jumat (08/03/2024).

    Penutupan akses jalan yang melewati jembatan Duku A dan Jembatan Duku B tersebut dimaksudkan untuk menghindari kerusakan lebih parah pada jembatan, yaitu dengan mengurangi penurunan oprit jembatan akibat beban lalu lintas.  (devi/eko)

     

    Baca Juga: Jalan ke BIM Ditutup, Jembatan Kembar DukuDigerus Air Sunga