Padang, Khazanah – Kendaraan mengular
sampai ke Lubuk Alung karena macet akibat akses jalan menuju Bandara
Minangkabau via flyover Simpang Duku
ditutup menyusul rusaknya tiang jembatan ke Bandara itu. Aparat kepolisian
bersama Dinas Perhubungan dan PUPR megalihkan akses ke Bandara itu melalui jalan
arteri di Pasar Usang.
Wartawan Khazanah yang melewati ruas Padang Panjang
– Padang pada pukul 01.00 Wib dinihari Sabtu (9/3) harus ikut antri panjang.
Waktu tempuh dari Padang Panjang menuju Padang menjadi 4 jam.
“Sebenarnya sudah larut
malam begini tidak ada lagi orang ke Bandara, tapi kendaraan dari Pasaman
Parat, Pariaman menuju Padang atau sebaliknya yang biasa melewati jalan Bandara
masuk ke jalur ini juga,” kata pemuda yang berdiri di simpang Pasar Usang itu.
Akibatnya, jalur itu
jadi macet panjang. Apalagi ada bottleneck
di pelintasan kereta api Kasang yang selama ini sudah mengundang macet juga.
Tapi penutupan akse ke Bandara via Simpang Duku tidak bisa tidak dilakukan mengingat sudah mengkhawatirkan kondisi fisik jembatannya. “Harus ditutup, agar bisa dihindari korban,” kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir setelah memutuskan bahwa akses jembatan kembar menuju BIM ditutup untuk sementara waktu.
Kondisi jembatan, katanya, tidak memungkinkan
untuk dilewati kendaraan roda empat dan bertonase berat. Untuk sepeda motor masih diizinkan.
Akses ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) melalui felyover Simpang Duku terpaksa ditutup, menyusul penyangga jembatan kembar dari dan menuju BIM (beberapa meter dari flyover), tergerus air. Hujan mengguyur Kota Padang dan sekitarnya dengan intensitas yang tinggi seakan tiada henti sejak Kamis (08/03/2024) pukul 14.00 WIB sampai Jumat (09/04/2024) siang.
Selain itu, saat bersamaan, air laut juga
mengalami pasang naik yang berdampak terhadap elevasi muka aliran air sungai.
Kondisi ini tak urung menyebabkan debit air sungai yang melewati ruas Jalan BIM
- Simpang Duku juga meningkat. Ketinggian muka air sungai yang hampir
melimpah serta debit air yang cukup besar, menyebabkan gerusan pada sisi-sisi
oprit jembatan.
Hasil monitoring tim Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat pada Jumat (08/03/2024) pukul 08:30 WIB menyebutkan, air sungai telah mengikis oprit jembatan kembar yaitu Jembatan Duku A dan Jembatan Duku B. Untuk keselamatan masyarakat yang melewati jembatan ini, maka akses jalan ditutup untuk sementara.
“Kedua Jembatan Duku menuju BIM itu untuk sementara ditutup guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani dalam Laporan Bencana Alam yang disampaikan dalam grup Forum PRB Sumbar, Jumat (08/03/2024).
Penutupan akses jalan yang melewati jembatan Duku A dan Jembatan Duku B tersebut dimaksudkan untuk menghindari kerusakan lebih parah pada jembatan, yaitu dengan mengurangi penurunan oprit jembatan akibat beban lalu lintas. (devi/eko)
Baca Juga: Jalan ke BIM Ditutup, Jembatan Kembar DukuDigerus Air Sunga