×

Iklan

LEDAKAN DAHSYAT DI BEIRUT
4.000 Orang Luka-luka, Hampir 100 Tewas

05 Agustus 2020 | 08:54:40 WIB Last Updated 2020-08-05T08:54:40+00:00
    Share
iklan
4.000 Orang Luka-luka, Hampir 100 Tewas
Ledakan dahsyat yang diduga berasal dari gudang pupuk di Beirut (foto: timesofisrael.com)

Beirut, Khazminang.id – Setidaknya hampir 100 orang tewas di ibu kota Lebanon, Beirut ketika sebuah bom meledak Selasa (4/8). Dan lebih dari 4.000 orang mengalami luka-luka dari yang ringan sampai luka parah.

Seprti dikutip dari BBC Indonesia, seorang WNI ikut cedera, namun kata jurubicara Kemenlu Indonesia, Teuku Faizasyah, WNI yang menjadi pekerja migran tersebut sudah berada dalam posisi aman dan tidak mengkhawatirkan.

    "Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut," kata Faizasyah.

    Data dari Kemenlu, terdapat lebih 1.000 orang WNI yang bermukim di negara Lebanon dan umumnya adalah anggota TNI/Polri yang bertugas dalam pasukan perdamaian Kontingen Garuda.

    Bom yang meledak itu tadinya dicurigai sebagai bom yang dipasang oleh aksi terorisme. Presiden Presiden AS Donald Trump malah sudah menyatakan, ledakan di Beirut merupakan serangan.

    Kata Trump, ia sudah bertemu dengan para pembantu militernya dan menyimpulkan itu bukan insiden, melainkan sebuah serangan yang disengaja.

    Tapi kemudian pejabat kemanan setempat mengatakan bahwa itu (ledakan) berasal dari bahan kimia untuk pupuk yang disimpan di gudang sejak enam tahun. Hanya saja belum terkonfirmasi siapa yang mesti bertanggung jawab atas ledakan.

    Kata Perdana Menteri Hassan Diab, diketahui ada 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang tersebut. Amnium nitrat adalah bahan kimia untuk pembuatan pupuk.

    "Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat," kata perdana menteri dalam akun Twitter resminya.

    Ia tidak bisa menerima jika ada bahan berbahaya sampai disimpan dalam gudang tanpa ada pengamanan yang berarti. (eko/berbagai sumber)

    Baca juga: Amonium Nitrat Memang Gampang Meledak